Memastikan
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Ajar Anak Mengelola Uang Saku

Menjadi orang tua bukan hanya bertanggung jawab terhadap kesejahteraan  anak sehari-hari, dengan memenuhi kebutuhan dan memastikan si kecil hidup dengan nyaman, sehat, serta aman. Namun juga bertanggung jawab terhadap bekal pendidikan anak-anak di masa depan, baik itu secara formal maupun informal berbentuk life-skills atau keterampilan hidup. 

Rencanakan Perlindungan Anda dengan Kami

Mengenalkan Uang Saku Pada Anak Secara Tepat

Salah satu bekal pendidikan dan keterampilan hidup penting yang perlu dimiliki oleh anak adalah  mengelola uang saku. Dengan life-skills yang memadai terkait manajemen uang saku, akan terbangun money habit yang sehat. Mulai dari mengatur pengeluaran, cara berhemat, serta kebiasaan menabung. Anak juga merasa perlu untuk memiliki tabungan pendidikan demi keberlangsungan hidup di masa depan.

Banyak kasus terjadi di mana anak-anak tak henti merongrong orang tua agar dibelikan barang tertentu, tanpa peduli terhadap kondisi keuangan orang tua. Di sinilah perlunya untuk mengenalkan cara mengelola uang saku anak, termasuk prinsip menahan keinginan diri. Tanpa itu, bukan mustahil perilaku merongrong itu akan terbawa hingga si anak dewasa kelak.

Berdasarkan studi yang dilakukan oleh Brigham Young University di Amerika pada 2022 terhadap 4.000 orang responden dewasa, menunjukkan bahwa anak-anak yang diberikan kesempatan untuk mengenal pengelolaan keuangan atau uang saku, ketika dewasa akan cenderung lebih bertanggung jawab dan memiliki pengelolaan keuangan yang lebih sehat. 

“Sangat penting bagi para orang tua untuk memberikan kesempatan kepada anak-anak agar belajar mengelola dan membuat keputusan keuangan sejak usia dini. Pengalaman itu akan berpengaruh terhadap bagaimana sikap seseorang terhadap uang ketika dewasa kelak,” ungkap Ashley LeBaron-Black, akademisi dan profesor di universitas tersebut. 

Mengenalkan Perencanaan Keuangan Melalui Manajemen Uang Saku

Para orang tua mungkin sudah menyadari tentang pentingnya mengenalkan uang dan pengelolaan keuangan pada anak-anak. Namun, tidak sedikit yang masih bingung kapan waktu yang tepat mulai mengenalkan pengelolaan uang pada anak dan bagaimana caranya.

Sebuah studi yang pernah dilakukan oleh Cambridge University menyebutkan bahwa anak usia sekolah dasar, sekitar 7 tahun, sudah mulai  bisa diajarkan mengenai konsep uang dan pengelolaannya dari hal yang paling sederhana. Para orang tua bisa mulai memperkenalkan konsep tersebut melalui manajemen uang saku dan persiapan tabungan pendidikan anak. 

Melalui manajemen uang saku, orang tua dapat mulai mengajarkan beberapa hal sebagai berikut:

  1. Pertama, uang adalah alat tukar penting yang memiliki value tertentu serta perlu kerja keras untuk mendapatkannya. Seseorang harus bekerja untuk bisa menghasilkan uang. Misalnya, orang tua bisa menyampaikan kepada anak bahwa uang saku akan ia peroleh bila rajin pergi ke sekolah. Selain itu, dengan memberi pemahaman bahwa uang diperoleh lewat kerja keras, anak bisa belajar menghargai uang dan menerapkan tips berhemat. 
  2. Kedua, mengelola uang dengan tepat akan membantu seseorang memenuhi kebutuhan di masa depan dengan lebih  baik dan terencana. Misalnya, anak ingin memiliki mainan tertentu yang harganya cukup mahal. Orang tua bisa mengajak anak memulai rencana pengumpulan uang dengan menyisihkan sebagian uang saku yang ia terima. Melalui cara itu, anak belajar untuk mengelola uang, mengenal konsep menabung, dan belajar menunda reward serta menghindari tindakan belanja impulsif.
  3. Ketiga, manajemen uang saku menurut pos kebutuhan akan membuat manfaatnya lebih luas. Ajak anak untuk berhemat dengan membuat perencanaan pemakaian uang saku menurut skala prioritas. Sebagai contoh, untuk kebutuhan transportasi ke sekolah, jajan di kantin hingga mendorong anak menyiapkan pos bersedekah dari uang saku. Melalui cara ini, anak akan meyadari bahwa uang yang dikelola secara baik akan lebih banyak manfaatnya.
  4. Keempat, dalam tips berhemat, durasi pemberian uang saku juga penting untuk diperhatikan. Orang tua bisa memberikan durasi pemberian uang saku yang lebih panjang agar anak bisa belajar mengelola uang saku. Misalnya, uang saku diberikan mingguan di mana hal itu akan mendorong anak memiliki perencanaan keuangan agar uang saku tetap cukup digunakan sampai akhir pekan. 

Dengan memberikan bekal pemahaman yang memadai mengenai konsep uang dan life-skills menyangkut perencanaan keuangan hingga strategi menghasilkan uang, anak akan berpeluang lebih besar untuk melanjutkan perencanaan dan kebiasaan keuangan yang baik ketika sudah dewasa kelak.

Hubungi Life Planner Kami!

Hubungi Kami Sekarang!

 

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani sekitar 2 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Layanan Digital Manulife

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya