Memastikan
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Jangan Lagi Menunda, Inilah Mengapa Anda Perlu Asuransi Jiwa dan Kesehatan

 

Banyak kalangan sudah memahami pentingnya memiliki Asuransi untuk mendukung keuangan pribadi yang sehat. Namun, kesadaran itu nyatanya belum diikuti dengan kepemilikan Asuransi yang sesuai dengan kebutuhan keluarga. Ini terlihat dari masih kecilnya angka rasio jumlah dana di industri Asuransi terhadap produk domestik bruto (PDB) atau angka penetrasi Asuransi.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga tahun 2020, penetrasi industri Asuransi di Indonesia masih di bawah 4%, berada di bawah Singapura yang sudah di kisaran 6%-7%. Bahkan untuk produk asuransi jiwa, angka penetrasinya makin kecil di angka 1,1% saja karena terimbas pandemi COVID-19 yang memicu resesi perekonomian.

Seringkali keraguan memiliki Asuransi pribadi disebabkan oleh kebingungan untuk memulai dari mana dalam melengkapi kebutuhan proteksi. Bila Anda saat ini masih di tahap mempertimbangkan untuk membeli Asuransi sesuai kebutuhan, sebaiknya jangan lagi menundanya.

Asuransi adalah salah satu pondasi utama sebuah keuangan yang sehat. Menunda berasuransi bisa memicu keuangan terekspos risiko kerugian yang sebenarnya bisa Anda kelola dan minimalisir. 

Mengapa Perlu Berasuransi?

Seringkali orang menunda berasuransi karena merasa telah memiliki tabungan yang memadai untuk mengantisipasi keadaan darurat yang membutuhkan sokongan dana. Tapi, seberapa memadai dana tunai tabungan tersebut untuk menutup pengeluaran tak terduga yang cukup besar, seperti saat sakit mendadak?

Dana tunai sebagai emergency fund memang sangat penting. Akan tetapi, nilainya relatif terbatas. Sebagai contoh, bila Anda sudah menikah dan memiliki anak, besar dana darurat yang disarankan minimal sebesar 6-12 kali nilai pengeluaran rutin bulanan. Ada keterbatasan nilai dalam hal ini. Misalnya saja, Anda memiliki dana darurat sebesar Rp70 juta di mana nilai itu setara 7 kali nilai pengeluaran bulanan. Ketika terjadi kejadian tak terduga di mana pencari nafkah utama keluarga tutup usia untuk selamanya, cukupkah dana tersebut menjadi bekal hidup keluarga yang ditinggalkan?

Dana darurat memiliki keterbatasan nominal. Emergency fund lebih berperan sebagai security blanket untuk mendukung pemenuhan kebutuhan darurat saja. Akan tetapi, untuk membantu Anda mengantisipasi kebutuhan finansial tak terduga yang lebih besar, dibutuhkan lebih dari sekadar dana darurat. Asuransi bisa menjadi jaring pengaman utama yang berperan melindungi keuangan Anda dari risiko keuangan yang lebih besar.

Contoh mudah, seorang pencari nafkah keluarga memiliki Asuransi jiwa berjangka dengan nilai Uang Pertanggungan (UP) sebesar Rp1 miliar dan untuk itu ia hanya perlu membayar premi dalam nilai relatif kecil. Ketika pencari nafkah utama mendadak meninggal dunia, Uang Pertanggungan (UP) itu bisa cair dan menjadi bekal bekal hidup keluarga yang ditinggalkan.

Begitu juga dengan asuransi kesehatan. Contohnya, seseorang mengeluarkan premi tiap bulan sejumlah sekian rupiah untuk mendapatkan proteksi kesehatan dengan nilai manfaat tahunan mencapai Rp200 juta. Ketika jatuh sakit yang membutuhkan biaya perawatan, ia tidak perlu mengeluarkan uang untuk keperluan tersebut karena Asuransi yang menanggungnya. Jadi dengan berasuransi, risiko-risiko pengeluaran finansial dalam jumlah besar bisa lebih terkelola.

Asuransi Jiwa dan Asuransi Kesehatan, Dua Proteksi Penting

Ada banyak risiko finansial yang bisa terjadi dan mengganggu stabilitas keuangan seseorang. Mulai dari mobil yang tiba-tiba mogok dan membutuhkan perbaikan, rumah yang mendadak kebanjiran tanpa disangka-sangka, hingga kejadian anggota keluarga sakit dan yang terburuk yakni kematian pencari nafkah keluarga. Mana di antara risiko-risiko finansial itu yang sebaiknya menjadi prioritas untuk dikelola?

Sebagai langkah penting membangun keuangan pribadi yang sehat, sebaiknya fokus pada dua asuransi utama yang perlu dipenuhi, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa.

1. Asuransi Kesehatan

Biaya kesehatan semakin mahal dari tahun ke tahun. Survei yang pernah digelar oleh Willis Towers Watson, sebuah perusahaan konsultan manajemen risiko global, mengungkapkan, rata-rata kenaikan biaya kesehatan di berbagai negara dalam 3 tahun terakhir yaitu periode 2017-2019 mencapai 10-11% per tahun.

Sebagai gambaran adalah biaya rawat inap di rumah sakit. Sekitar 10 tahun silam, dengan biaya Rp600.000 per malam saja Anda bisa mendapatkan kamar perawatan pribadi dengan satu kamar tidur. Saat ini, sulit mendapatkan kamar perawatan satu kamar tidur dengan biaya sebesar itu.

Artinya, kenaikan biaya rawat medis itu fakta yang sulit untuk diabaikan. Sebagai langkah antisipasi dan demi ketenangan pikiran, Anda bisa memanfaatkan Asuransi kesehatan sebagai proteksi biaya kesehatan. Dengan begitu, Anda tidak perlu risau memikirkan apakah tabungan yang Anda miliki memadai untuk menutup kenaikan biaya medis di masa-masa mendatang.

Bukan cuma itu, dengan Asuransi kesehatan pribadi, Anda dapat mengakses layanan kesehatan secara lebih cepat dan nyaman. Hampir semua asuransi kesehatan saat ini memakai sistem cashless sehingga Anda cukup menunjukkan kartu asuransi kala mendatangi fasilitas kesehatan dan bisa langsung mendapatkan perawatan yang dibutuhkan. Tidak perlu lagi menyiapkan uang tunai lebih dulu untuk keperluan biaya.

Untuk Asuransi kesehatan, Anda bisa menimbang MiUltimate HealthCare dari Manulife Indonesia. Asuransi kesehatan terbaik ini memiliki beberapa keunggulan:

  • Pertama, penggantian biaya rumah sakit sesuai tagihan. Dengan fitur ini, Anda tidak perlu menyiapkan dana apapun untuk menutup biaya medis karena Asuransi akan membayarnya selama limit tahunan belum terlampaui.
  • Kedua, manfaat kamar rawat inap 1 atau 2 tempat tidur di rumah sakit.
  • Ketiga, biaya kamar di luar negeri. Asuransi kesehatan ini memberi manfaat biaya rawat inap hingga 3x lipat dari plan yang Anda pilih bila Anda rawat inap di luar negeri.
  • Keempat, ada fitur limit manfaat tahunan tambahan apabila Anda selaku tertanggung menderita sakit kritis seperti kanker, gagal ginjal dan sebagainya.

2. Asuransi Jiwa

Asuransi jiwa adalah tanda cinta Anda untuk keluarga yang Anda sayangi. Sehari-hari, Anda mungkin berperan sebagai pencari nafkah keluarga di mana kesejahteraan keluarga dan anak-anak banyak bergantung pada keberadaan Anda. Apa yang akan terjadi bila Anda selaku pencari nafkah keluarga tiba-tiba meninggal dunia? Keluarga yang selama ini bergantung secara finansial pada Anda bukan hanya mengalami kehilangan sosok tercinta mereka tapi juga akan menghadapi tantangan finansial seiring terhentinya nafkah yang selama ini digunakan untuk menutup kebutuhan hidup sehari-hari.

Anda bisa meminimalisir kejadian itu dengan memiliki asuransi jiwa. Asuransi jiwa memproteksi nilai ekonomi Anda selaku pencari nafkah. Sehingga, ketika suatu saat Anda tutup usia, pendapatan yang menjadi tumpuan keluarga tidak begitu saja terhenti. Pasalnya, asuransi akan mencairkan sejumlah Uang Pertanggungan (UP) yang dapat digunakan oleh keluarga yang ditinggalkan untuk melanjutkan hidup.

Ada banyak pilihan asuransi jiwa yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan.Manulife Indonesia memiliki beberapa produk asuransi jiwa mulai dari yang berjenis Asuransi jiwa berjangka seperti Term Saving Protection. Ada juga Asuransi jiwa seumur hidup yang memberi proteksi maksimal, seperti Manulife Essential Assurance, dan asuransi jiwa sesuai dengan prinsip syariahyang memberi proteksi sekaligus investasi seperti MiSmart Insurance Solution Syariah (MiSSION Syariah).

Dengan asuransi kesehatan dan Asurasi Jiwa yang tepat, Anda bisa mewujudkan keuangan yang lebih stabil dan sejahtera. Jadi, yuk miliki Asuransi.

Rencanakan Proteksi Jiwa Anda!

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani lebih dari 2,5 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Panduan pembayaran Premi Manulife Indonesia

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya