Mengelola THR untuk Tingkatkan Kesehatan Finansial

Hari Raya kali ini akan terasa sangat berbeda jika dibandingkan dengan Hari Raya saat masa Pandemi. Tahun ini pemerintah secara resmi sudah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM yang berlaku saat pandemi. Saat ini masyarakat sudah tidak dibatasi lagi mobilitasnya dan memungkinkan untuk berkumpul Bersama keluarga, mudik ke kampung halaman. Bahkan, pemerintah sudah menambah jumlah hari cuti bersama.

Mengelola THR dengan Perencanaan Keuangan

Sejak awal sebelum Hari Raya tiba, Anda harus mulai melakukan perencanaan keuangan dengan menghitung baik-baik berapa pendapatan tambahan Lebaran yang akan di dapatkan dan berapa besar rencana pengeluarannya. Perencanaan keuangan yang matang dapat membantu menekan pengeluaran.

Selain untuk memenuhi kebutuhan di hari raya, THR dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan lain dan dapat diinvestasikan. 

Baca Juga: Pengelolaan Keuangan 50/30/20

Berikut tips yang dapat diterapkan agar THR yang diperoleh dapat digunakan dengan maksimal.

1. Sisihkan untuk zakat

Khusus untuk umat Muslim, sebelum Anda memperhitungkan alokasi pengelolaan uang THR untuk diri sendiri, alangkah baiknya Anda menyisihkan sebagian dari bonus tersebut untuk zakat.

Selain karena kewajiban, dengan memberikan zakat, uang dari bonus THR Anda ini juga bisa menjadi bermanfaat bagi sesame.

2. Gunakan untuk kebutuhan hari raya

Saat hari raya, akan muncul biaya tambahan di luar biaya kebutuhan sehari-hari seperti biaya ongkos mudik, mengirimkan bingkisan, jamuan makan, dan kebutuhan lainnya. Hindari menjadi impulsive Ketika berbelanja dan bedakan antara keinginan dan kebutuhan. 

Di samping itu, uang dari bonus THR ini bisa Anda alokasikan juga untuk berjaga-jaga, jika nanti muncul pengeluaran yang tidak terduga lainnya menjelang hari raya.

3. Alokasikan untuk menambah dana darurat

Dalam rumus perencanaan keuangan, jumlah dana darurat yang dibutuhkan adalah tiga sampai enam kali pendapatan bulanan bagi yang masih lajang dan belum memiliki tanggungan. Sementara itu, untuk yang sudah berkeluarga atau memiliki tanggungan, besaran dana darurat yang ideal adalah enam hingga 12 kali pemasukan per bulan. 

Jika nilai simpanan dana darurat Anda masih berada di bawah jumlah ideal tersebut, maka Anda bisa memasukkan uang bonus THR ke dalam pos dana darurat. 

Sesuai namanya, dana darurat hanya bisa Anda gunakan dalam situasi yang benar-benar mendesak, Misalnya, ketika ada kondisi darurat yang membuat Anda kehilangan sumber pendapatan bulanan, setidaknya dana darurat tersebut bisa membantu Anda bertahan sembari mencari sumber pendapatan baru.

Sebagai pengingat, tempatkanlah dana darurat Anda pada instrumen keuangan yang aman, likuid (mudah dicairkan), serta mudah diakses.

4. Rencanakan pengeluaran Hari Raya berikutnya

Yang selalu dilupakan adalah melakukan review terhadap pengeluaran lebaran setiap tahunnya. Setelah mengetahui pengeluaran lebaran, tahun depan Anda dapat mulai mempersiapkan keperluan hari raya di tahun depan.

5. Gunakan untuk membayar premi asuransi di muka

Strategi perencanaan keuangan yang baik perlu dilengkapi pula dengan proteksi asuransi. Sebagaimana kita ketahui, asuransi berperan untuk melindungi Anda dan keluarga dari berbagai risiko yang mungkin mengganggu kondisi keuangan Anda.

Maka dari itu, Anda juga bisa mempertimbangkan untuk menganggarkan uang bonus THR guna pembayaran premi asuransi. Umumnya, perlindungan asuransi yang menjadi prioritas utama adalah asuransi kesehatan, kemudian asuransi jiwa. Jika sudah terlindungi dengan keduanya, pertimbangkanlah opsi asuransi lain seperti asuransi investasi dan asuransi dana pensiun untuk masa depan yang lebih terjamin.

Tunjangan Hari Raya lebih dari sekadar rejeki nomplok untuk memenuhi kebutuhan konsumtif. Dengan perencanaan keuangan yang tepat dan bijak, tentunya uang THR Anda akan memberikan manfaat yang dapat melindungi Anda dalam menghadapi risiko masa depan.

Baca Juga: Siapkan Peninggalan Berharga