Memastikan
Lewati ke konten utama Lewati ke konten notifikasi
Back

Pahami Risiko Mencairkan Dana Pensiun Terlalu Dini

Bolehkah mencairkan dana pensiun sebelum waktunya? Jawabannya adalah boleh, namun apakah hal ini tepat untuk dilakukan?

Jika kita menempatkan investasi itu di Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), maka dana tersebut bisa saja ditarik setahun sebelum periode pencairan. Begitu pun dengan Jaminan Hari Tua BPJS Ketenagakerjaan, ketika kita sudah tidak lagi terikat kontrak kerja dengan suatu perusahaan maka kita bisa mencairkannya. 

Sejatinya, ada berbagai alasan mengapa seseorang mencairkan investasi dana pensiun sebelum waktunya. Hal itu bisa berupa masalah likuiditas, perubahan portofolio investasi, atau masalah keuangan lainnya.

Namun apa saja dampak yang kemungkinan kita alami jika terlalu cepat melakukan pencairan? Berikut ulasan lengkapnya.

Biaya Hidup di Masa Tua Bisa Kurang Tercukupi

Satu hal yang menjadi “musuh” bagi setiap orang adalah inflasi. Disebut “musuh” lantaran inflasi membuat uang yang kita miliki saat ini nilainya berkurang di masa mendatang. Sehingga, kemampuan uang dalam membeli barang atau jasa di masa mendatang, lebih sedikit ketimbang di masa sekarang.

Maka, tak heran jika di masa tua nanti, kita akan membutuhkan dana pensiun yang tinggi bahkan mencapai miliaran Rupiah karena adanya kenaikan harga barang dan jasa.

Tujuan dari mengumpulkan dana pensiun adalah agar kita memiliki dana yang cukup untuk membiayai hidup kita, di saat kita tak lagi produktif dalam bekerja. Ketika proses pengumpulan dana tersebut terhenti di tengah jalan tanpa alasan yang jelas, maka impian pensiun dengan tenang bisa jadi angan-angan.

Tanpa dana pensiun yang cukup, besar kemungkinan kita masih harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Baca Juga5 Pengeluaran Kecil Yang Berdampak Besar Bagi Keuangan

Proses Investasi Bisa Menjadi Semakin Berat

Anggap saja, target dana pensiun atau nest egg kita adalah Rp 10 miliar serta  jangka waktu mengumpulkan dana pensiun yang kita rencanakan selama 20 tahun.

Namun memasuki tahun kelima kita terpaksa mencairkan seluruh investasi dana pensiun tersebut karena adanya kewajiban melunasi utang konsumtif yang cukup tinggi.

Tanpa disadari, waktu yang tersisa untuk mengumpulkan dana pensiun itu akan berkurang menjadi 15 tahun. Untuk mendapatkan uang sebesar Rp 10 miliar dalam 15 tahun, dana yang harus kita sisihkan pun menjadi lebih besar karena tenor investasinya makin pendek.

Itulah sebabnya mengapa proses investasi kita bisa menjadi semakin berat. Bila tidak mampu untuk menyisihkan dana dalam jumlah yang ditetapkan, maka salah satu caranya adalah mengurangi target dana pensiun dari Rp 10 miliar menjadi lebih rendah.

Dengan dana pensiun yang lebih rendah, kita pun harus menurunkan standar maupun gaya hidup di masa tua.

Mungkin saja kita bisa memilih investasi dengan imbal hasil yang lebih tinggi untuk mempercepat proses ini. Tapi ketahuilah, makin tinggi imbal hasil maka makin tinggi pula risiko investasi kita, semakin tua usia kita maka alangkah baiknya untuk mengalokasikan aset investasi kita lebih banyak ke instrumen yang rendah risiko atau pendapatan tetap.

Baca JugaCara Investasi Bagi Anak Muda dalam 5 Langkah Mudah

Tabungan Untuk Keluarga Jadi Makin Berkurang

Idealnya, seorang yang memiliki dana pensiun tentu bisa mengalihkan dana tersebut kepada keluarga yang ditinggalkan apabila dananya masih tersisa saat mereka tutup usia.

Tapi apa yang terjadi jika dana tersebut sudah dicairkan sebelum waktunya, dan orang yang bersangkutan kehilangan kemampuan untuk mencari nafkah? Sebut saja karena meninggal dunia di masa produktif.

Alhasil, aset lancar yang bisa digunakan anak atau orang yang dikasihi saat kita berpulang akan semakin berkurang. Secara tidak langsung, beban finansial keluarga yang ditinggal bisa makin berat terutama bila dirinya juga tidak memiliki asuransi jiwa.

Ketika tabungan dana pensiun itu masih ada, setidaknya dana yang disimpan di aset investasi bisa dicairkan untuk membantu biaya hidup keluarga.

Baca JugaMana Perlu Didahulukan: Beli Asuransi Jiwa atau Beli Asuransi Kesehatan?

Dana Pensiun Untuk Biaya Hidup, Asuransi Jiwa Untuk Proteksi

Ketimbang harus mencairkan dana pensiun sebelum waktunya, ada baiknya kita menyehatkan keuangan terlebih dahulu. Dana pensiun memang berguna dalam menyiapkan dana untuk biaya hidup di hari tua. Namun, menyiapkan dana pensiun merupakan tahap keempat yang perlu dilakukan dalam piramida perencanaan keuangan.

Adapun perencanaan keuangan yang perlu diprioritaskan sebelum dana pensiun adalah arus kas, proteksi, dan investasi. Jadi, sebelum menyiapkan dana pensiun, jangan lupa untuk melindungi diri dan keluarga dengan Asuransi jiwa sebagai proteksi. Sebab, Asuransi jiwa akan memberikan santunan bagi keluarga jika kita tutup usia di masa produktif.

Baca JugaDana Darurat, Asuransi atau Investasi: Mana yang Lebih Penting Didahulukan?

Dengan kondisi keuangan yang sehat seperti arus kas yang memadai, utang dalam batas wajar, dana darurat yang cukup, dan sudah memiliki Asuransi jiwa sebagai proteksi, maka tidak ada alasan bagi kita untuk mencairkan dana pensiun di tengah jalan.

Rencanakan Masa Tua Anda Sekarang!

  • Saya

    Manulife

  • Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan telah membaca Kebijakan Privasi Manulife Indonesia. Selanjutnya, Saya bersedia untuk dihubungi oleh Manulife Indonesia melalui media komunikasi pribadi Saya sesuai hari dan jam operasional yang berlaku di Manulife Indonesia.

  • Dengan ini Saya setuju memberikan data pribadi Saya kepada Manulife Indonesia dan Saya memberikan persetujuan kepada Manulife Indonesia untuk menghubungi Saya melalui media komunikasi pribadi Saya untuk memperoleh penawaran atas produk Manulife Indonesia dan/atau kegiatan pemasaran lainnya

  • Ini adalah kolom yang harus diisi
  • Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Terima kasih telah menghubungi Manulife Indonesia.

    Kami akan segera merespon pesan Bapak/Ibu pada jam operasional kami.

     

    Siap Menunggu

    Error Page

    Wah, tampaknya ada yang salah!

    Error: 

    Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini. Silakan coba kembali beberapa saat lagi.

    Temukan Artikel Lainnya


    Tentang Manulife

    Manulife Indonesia melayani lebih dari 2,5 juta nasabah di Indonesia

    Selengkapnya


    Layanan

    Panduan pembayaran Premi Manulife Indonesia

    Selengkapnya


    Artikel

    Kumpulan artikel Manulife Indonesia.

    Lihat Artikel Lainnya